Minggu, 31 Mei 2015

Obat pelangsing, Amankah ??

Sebagian besar orang yang ingin menurunkan berat badannya adalah dengan cara yang cepat dan sederhana, sehingga mereka pun mulai melirik Produk Pelangsing yang mungkin akan menjadi solusi terbaik untuk mereka. Tidak jarang kita sering mendapatkan tawaran untuk menggunakan produk pelangsing yang dapat menurunkan berat badan dalam waktu yang cukup singkat. Tetapi apakah benar benar aman menurunkan berat badan dengan cara demikian? Oleh karena itu, bab ini akan mengupas hal tersebut dan membantu Anda dalam melakukan pertimbangan yang baik.
Seringkali produk pelangsing menggunakan obat tertentu yang memiliki efek samping dalam mengurangi berat badan padahal obat tersebut bukanlah mengurangi mengambil lemak dalam tubuh melainkan cairan tubuh, obat-obat tersebut adalah sebagai berikut:
• Obat pencahar yang bersifat menguras perut. Obat ini dapat menyebabkan usus bereaksi lebih aktif
menyerap makanan. Sehingga membuat makanan yang dikonsumsi cepat dibuang sebelum diserap.
Akibatnya, bila konsumsi obat itu dihentikan, tubuh makin bertambah gemuk karena usus jadi lebih
efisien dalam menyerap makanan.
• Obat diuretik yang menimbulkan keinginan seseorang untuk sering berkemih dimana cairan tubuh
yang keluar akan berlebihan sehingga akan menyebabkan dehidrasi, bahkan elektrolit tubuh juga
akan hilang yang mengakibatkan kerja ginjal dan jantung terganggu.
• Obat digitalis yang merupakan obat jantung memang bisa menurunkan berat badan. Tetapi lama
kelamaan pemakai bisa menderita anoreksia. Penderita anoreksia adalah salah satu penyakit
psikiatri atau kejiwaan, dimana penderita memiliki perasaan takut gemuk yang menyebabkan mereka
menahan nafsu makan secara tidak wajar.
• Obat antispasmodik yang membuat perut kembung seakan-akan kenyang dan malas makan. Efek
dari obat ini akan menyebabkan tubuh lemas dan tidak berenergi sehingga membuat pemakai malas
beraktivitas. Produk pelangsing lainnya adalah Fat burner yang merupakan produk pelangsing biasanya mengandung kafein yang tinggi. Dalam dosis tinggi produk ini bisa menganggu irama jantung dan menyebabkan hipertensi. Dampak negatif yang bersifat jangka panjang dari produk pelangsing, seperti:
gangguan emosi, hiperaktivitas, sulit tidur, perut kembung, mual, muntah, dan tubuh gemetar. Ada juga yang menganggu kesuburan dan sirkulasi menstruasi.
Di Indonesia Produk Pelangsing yang mendapatkan izin edar oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan
Makanan) adalah Diethylpropion dan Orlistat. Namun demikian, berdasarkan pendapat dari salah seorang ahli BPOM menyatakan bahwa produk tersebut juga termasuk golongan obat keras. Akan tetapi, produk pelangsing tersebut masih dinilai aman karena sudah teruji klinis, berikut adalah penjelasan detil dari obat tersebut:
1. Diethylpropion (obat jangka pendek)
Obat ini akan membuat selera makan menurun sehingga berat badan pun akan menurun. Hasil obat
ini akan semakin sempurna bila dibarengi dengan asupan kalori yang dibatasi dengan berolahraga.
Efek samping dari obat ini, yaitu: gelisah, gugup, sulit tidur atau mulut kering. Obat pelangsing ini
sifatnya jangka pendek karena setelah beberapa minggu penggunaan maka tubuh akan membangun
sistem pertahanan alami melawan kerja obat tersebut. Bahkan jika dosis ditambahkan sekalipun,
pemakai tidak akan mengalami penurunan berat badan yang berarti.
2. Orlistat (obat jangka panjang)
Obat ini akan menghambat penyerapan lemak hingga 30% dari makanan yang dikonsumsi. Sehingga
secara tidak langsung, obat ini akan mengurangi pemasukan kalori. Efek samping dari obat ini adalah
akan menghambat penyerapan vitamin yang diperlukan dalam tubuh, sehingga sebaiknya saat
menggunakan obat ini juga dibarengi dengan suplemen yang mengantung vitamin A, D, E, K, dan
beta-karoten. Penurunan berat badan akan ditunjukkan jika penggunaan obat didampingi dengan
asupan makanan berkalori dan berlemak rendah serta olahraga teratur.
Seringkali pemakai obat pelangsing mengharapkan penurunan berat badan yang cepat. Tetapi amankah? Timbunan lemak di dalam tubuh banyak mengandung bahan kimia dan polutan. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Dr Duk-Hee Lee, profesor dari Kyungpook National University di Daegu, Korea Selatan menyimpulkan bahwa orang yang telah kehilangan berat badannya memiliki jumlah polutan yang tinggi dalam aliran darahnya sehingga dapat menyebabkan penyakit hipertensi, diabetes tipe 2, jantung koroner dan rheumatoid artrithis. Penurunan berat badan yang ideal adalah sekitar 0.5 – 1 kg lemak per minggu.
Kesimpulannya apabila Anda ingin menggunakan produk pelangsing, sebaiknya konsultasikanlah terlebih dahulu dengan dokter untuk meminimalkan efek negatif yang muncul. Kalau tidak, maka Anda perlu mencari alternatif lainnya yang lebih aman dalam menurunkan berat badan, yaitu dengan pola makan
yang benar dan olahraga rutin.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com